Kehadiran kita sebagai manusia yang Allah ciptakan adalah amat sangat mulia, dibandingkan dengan penciptaan (makhluq) Allah yang lain. Hal ini sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya : "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna" QS. Al Isra : 70
Bahkan jauh sebelum manusia diturunkan ke bumi (dunia), Allahpun menginformasikan kepada kita dalam firman-Nya : Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu...." QS. Al Baqoroh : 35. Jadi, Satu kata yang mewakili kalimat : makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu.... Adalah kata BAHAGIA. Pada Akhirnya kita memang di ciptakan oleh Allah adalah untuk BAHAGIA, DARI DI DUNIA HINGGA AKHIRAT
Penanaman Dasar-dasar Aqidah dan Akhlaq
Mengasah Kemampuan Kepemimpinan dan Kepedulian
Menumbuhkan potensi, bakat dan skill baru
Peternakan dan Pertanian
Memanfaatkan alam untuk kemandirian
Berinteraksi dengan masyarakat sekitar
0
0
0
0
Memanfaatkan alam sebagai sarana pendidikan yang mudah dan murah dengan laboratorium yang luas sebagai sumber inspirasi
Pengamatan dan pemahaman langsung dari gejala alam yang menghasilkan ilmu pengetahuan
Sarana penyadaran dan pembuktian keberadaan dan kekuasaan Sang Pencipta alam semesta yang melahirkan kebijaksanaan dalam kehidupan
Pengolahan hasil alam dari praktek ilmu pengetahuan akan menghasilkan keuntungan tersendiri yang dapat menciptakan kemandirian.
Mewujudkan kebersamaan, keterikatan antara manusia dengan alamnya menumbuhkan insan yang berwawasan lingkungan
Senantiasa menghadirkan kebahagiaan dalam setiap aktifitas ibadah bersama alam yang diciptakan-Nya
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.."
Sampai kau mengubah apa yang ada di pikiran bawah sadarmu menjadi sadar, maka ia akan terus menyetir kehidupanmu, dan kau akan menyebutnya sebagai TAKDIR